Laman

Senin, 30 Juni 2014

Surat Valentine Rani dan Ena

Waktu SD gue termasuk cowok yang ga terkenal di sekolah, sampai ga terkenalnya, waktu itu gue pernah dateng telat ke sekolah, biasanya didepan sekolah, berdiri dua orang guru yang sengaja menyidang anak-anak yang dateng telat. dimata gue, dua guru itu ibarat malaikat pencabut nyawa yang selalu benar, dan tidak pernah mau disalahkan.
Pernah kejadian, suatu hari ada temen gue yang dateng telat, dia disidang sama kedua guru itu, gue melihat dari kejauhan temen gue dihukum, tiba-tiba guru itu mengeluarkan alat pembersih kuping dari kantongnya, dan menusuk-nusuk telinga temen gue sambil bilang “masih mau telat lagi ?” temen gue dengan tak berdayanya bilang “tidak bu, tidaak, ampun bu, geli bu”. memang sangat mengerikan kedua guru itu.

Oke lanjut ke cerita gue..

Suatu hari gue dateng telat, dan akhirnya gue disidang sama dua guru itu, gue Cuma bisa memohon, semoga kuping gue ga ditusuk-tusuk sama guru itu.

Gue

“maaf bu, saya telat, maaf bu, jangan hukum saya bu, jangan tusuk-tusuk saya bu”. Gue memohon dengan muka melas

Guru 1

“kamu anak sekolah mana?, ibu kenal sama anak ini?”. Guru itu bertanya sama guru satunya.

Guru 2

“gak tau bu, saya tidak tahu siapa dia, 15 tahun saya mengajar disini, belom pernah melihat anak, dengan model kaya gini”